Massa yang tergabung dalam Aliansi Organisasi Per-gerakan Islam Kota Bandung, berunjuk rasa ke kediaman Ariel di Jln. Tanjungsari , Antapani, Bandung, Kamis (17/6)
Sebelumnya massa sempat berorasi ke DPRD Kota Bandung, dan bergerak ke Kafe 7 Sins di Jln. Diponegoro milik Luna Maya. Saat itu, kafe dijaga ketat puluhan petugas Polresta Bandung tengah dan Polwiltabes Bandung.
Alin yang mewakili keluarga, mengatakan sangat prihatin atas kejadian yang menimpa adiknya. "Bahkan saya sendiri beserta keluarga tidak setuju dengan yang dilakukan adik saya. Tidak ada orangtua yang mengajarkan seperti itu kepada anaknya," katanya.
Alin mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada hukum yang berlaku. Sebab, mereka tidak mau terlibat dalam kasus beredarnya video porno tersebut. "Dia sudah dewasa, sudah berumur 30 tahun. Maka dari itu, segala bentuk tindakannya adalah tanggung jawab dia pribadi, dan bukan lagi tanggung jawab keluarga," tegasnya.
Alin menyatakan, pihak keluarga tetap pasrah dan menyerahkan seluruhnya pada proses hukum. Meski demikian, apa pun yang terjadi, Ariel tetap anggota keluarga. "Tidak akan dipecat dari keluarga. Dia tetap bagian dari keluarga, meski sejak video itu beredar, kami kehilangan kontak dengan Ariel kurang lebih satu bulan. Mungkin dia ingin menyelesaikan segala sesuatunya tanpa melibatkan keluarga," paparnya lagi sambil menambahkan, kedua orangtuanya diungsikan karena tidak kuat menahan terpaan masalah yang menimpa Ariel.
Ariel disantet
Alin pun menambahkan bahwa Ariel sempat diguna-guna. Ia mengetahui hal itu dari rekan adiknya. "Katanya Ariel memang sempat berkeluh kesah mengenai kejadian yang menimpanya kepada 'orang pintar'. Ketika ditelaah oleh orang pintar itu, dari tubuhnya keluar keris dan batu-batu," ujarnya.
Meski demikian, Alin mengaku tidak kaget dengan kejadian itu, karena karier adiknya sedang naik. "Wajar kalau memang ada orang tidak suka atau bahkan iri atas keberhasilan Ariel selama ini," tandasnya sambil menambahkan, di lingkungan keluarga pun sering diterpa musibah serupa.
Disinggung soal ada tidaknya benda yang hilang dari Ariel hingga berdampak pada beredarnya video mesum itu, Alin mengungkapkan, beberapa bulan sebelumnya Ariel memang diterpa masalah karena hilangnya kamera D-SLR Canon Tipe 5D.
Sebagaimana diketahui, kamera tersebut merupakan kamera berteknologi yang sanggup merekam foto serta format video. "Beberapa bulan sebelumnya, kaca mobilnya ada yang mecahin saat dia sibuk latihan di basecamp di Jalan Lombok. Kamera 5D dan beberapa benda milik Ariel memang hilang," katanya seraya menambahkan, ia tidak mengetahui isi kamera tersebut.
Cabut KTP
Sebelumnya Aliansi Organisasi Pergerakan Islam Kota Bandung mendesak Pemerintah Kota Bandung segera mencabut kartu tanda penduduk (KTP) dan mengusir Nazriel Irham atau Ariel, mantan vokalis grup musik Peterpan dari Kota Bandung. Mereka menilai, apa yang dilakukan Ariel terkait video mesumnya dengan Luna Maya dan Cut Tari, sudah mencoreng nama Kota Bandung.
"Kami ingin Bandung bersih dari aktivitas ketiga artis tersebut, terutama untuk Ariel. Kami meminta pemkot mencabut KTP dan mengusirnya dari Kota Bandung," tegas koordinator aksi, Muhammad Yosep Solehudin, di halaman Gedung DPRD Kota Bandung, Jln. Aceh, Kamis (17/6).
Dalam aksi itu, massa terdiri dari berbagai ormas Islam, seperti Front Pembela Islam (FPI) Kota Bandung, Front Umat Islam Kota Bandung, dan Gerakan Reformis Islam (Garis) Kota Bandung. Mereka membawa sejumlah poster bernada kecaman terhadap Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari.
Bahkan untuk foto Ariel diberi gambar tanduk yang bertuliskan "Rajam, tangkap, Bandung haram untuk iblis Ariel".
Sementara pada foto mereka bertiga yang berdempetan tertulis, "Haram Kota Bandung bagi pezinah dan pelacur seperti mereka". Akhirnya, mereka pun membakar foto kertas bergambar Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari.
Selain mendesak pemkot mencabut KTP dan mengusir Ariel dari Bandung, kata Yosep, pihaknya juga mengharamkan Ariel untuk datang ke Kota Bandung. "Kami mengharamkan Ariel tampil di Kota Bandung, begitu pun Luna Maya dan Cut Tari. Mereka sudah mencoreng nama baik Kota Bandung dan berita ini sudah menyebar hingga ke luar negeri," ujarnya.
Yosef menjelaskan, sorotan tajam untuk tidak menginjak Kota Bandung tersebut hanya dialamatkan kepada Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari. Bahkan untuk masalah persona non-grata, juga dialamatkan khusus untuk Ariel. Sementara keluarga Ariel sama sekali tidak akan diganggu.
Sementara itu, perwakilan FPI Kota Bandung, M. Anshori mendesak agar DPRD memperjuangkan sikap mereka untuk mengusir Ariel dari Bandung. "Ariel sudah mencoreng nama Kota Bandung dan perilakunya sangat tidak baik. Karena itu, kami mendesak DPRD dan pemkot memperjuangkan kami," ujarnya.
Bila pemkot tak menanggapi serius, kata Anshori, pihaknya akan berjalan sendiri untuk melakukan tindakan pengusiran kepada Ariel. "Kalau masih ada tempat yang memberi kesempatan Ariel tampil di Bandung, kami akan mendatangi dan men-sweeping-nya," ujarnya
sumber: galamedia

0 komentar:
Post a Comment